Dokter Scott Frank mengungkapkan hal itu dalam sebuah konferensi di Amerika Serikat, bahwa penggunaan SMS dan situs jejaring sosial yang berlebihan berkaitan dengan perilaku yang berisiko. “Hasil yang mengejutkan dari studi ini menunjukkan jika kita membiarkan SMS dan metoda lain yang popular dalam berkomunikasi, bisa mempunyai dampak kesehatan yang berbahaya bagi para remaja,” tuturnya.
Menurut Dr Frank -ahli kesehatan masyarakat di salah satu sekolah kesehatan di Cleveland, Ohio- temuan tersebut didasarkan pada penelitian atas 4.000 siswa SMA yang berusia 13-18 tahun di 20 sekolah tentang kebiasaan SMS dan situs jejaring sosial. Dari 4.000 siswa yang diteliti, sebesar 20% tergolong sebagai pengirim pesan yang hyper dengan mengirimkan 120 pesan dalam satu hari sekolah.
Jika kemudian dikaitkan dengan faktor gaya hidup dan tingkat pendapatan, mereka yang hyper itu -dibanding dengan siswa lainnya- lebih tinggi kemungkinan untuk merokok, minum alkohol, menggunakan obat bius, dan melakukan hubungan seksual.
Temuan dari penelitian lain yang serupa menyebutkan satu dari 10 remaja yang masuk dalam kategori hyper-networking menghabiskan lebih dari tiga jam dalam satu hari sekolah di situs jejaring sosial.
(Sumber)