Ternyata, hal ini juga bisa dirasakan oleh pria.
Bahkan, sebuah studi mengungkap bahwa satu dari empat pria mengalami 'pregmancy'. Yaitu gejala seperti sangat ingin makanan tertentu dan morning sickness, mual serta pusing di pagi hari.
Calon ayah bisa merasakan masalah yang sering dialami istrinya saat hamil. Sebanyak 23 persen suami yang terlibat erat dengan kehamilan pasangannya, mengungkapkan kalau mengalami perubahan emosional serta fisik yang sering dikaitkan dengan kehamilan.
Peneliti menemukan, suami dengan istri dalam kondisi hamil bisa jadi lebih emosional, 'cengeng', perasaan yang tidak stabil, mual hingga merasakan nyeri kehamilan. Calon ayah pada beberapa kasus bahkan juga menginginkan makanan aneh, yang sulit didapat.
Seperti dilansir dari Daily Mail, dari pria yang mengalami ngidam, sebanyak 26 persen mengalami perubahan suasana hati, 10 persen mengidamkan makanan dan 6 persen merasa mual tetapi bukan karena gangguan kesehatan. Sebanyak tiga persen bahkan menderita nyeri kehamilan imajiner.
Para ahli mengatakan fenomena ini terjadi karena pria mengalami pergolakan emosi selama kehamilan. Sepertiga pria mengaku merasa lebih emosional saat pasangannya sedang hamil. Penelitian yang dilakukan produsen popok, Pampers ini, melibatkan lebih dari 2.000 pria berusia antara 16 dan 65 tahun.
Beberapa penelitian juga mengungkap bahwa perasaan emosi yang berhubungan dengan ibu hamil, membuat perasaan pria menjadi lebih
peka. Seperti yang dialami Matius Downing, 32, dari Inggris, yang selalu ingin makan apel selama kehamilan sang istri.
"Aku melakukan segala sesuatu yang terlibat dalam kehamilan dan kelahiran. Kehamilan membuat kami makin dekat dan aku menemukan emosi jadi sangat selaras dengan istri," katanya.
Seorang Bidan, Maria Steen, mengungkapkan kalau calon ayah ikut saat pemeriksaan kehamilan, bisa membuat ikatan emosi dengan anak serta ibu menjadi lebih erat. "Banyak pria melihat saat pemeriksaan ultrasonografi (USG), 12 sampai 14 minggu. Ini penting untuk membentuk ikatan awal dengan janin dan mereka cenderung juga akan ikut menghadiri kelas antenatal," katanya.
Melibatkan suami dalam tiap proses kehamilan, membantu membangun hubungan emosional yang kuat dengan bayi. Mereka bisa belajar lebih banyak serta lebih bisa merasakan apa yang pasangannya rasakan saat hamil.