Kata Aktor 'Ugly Betty' Yang Membantai Ibunya, " Saya Tak Membunuhnya,Tapi Membunuh Setan Di Dirinya"

michael_brea_1
Michael Brea (dok.NYDailyNews)
CERITA bagaimana aktor Ugly Betty yang membunuh ibunya sendiri dengan pedang samurai sungguh bikin miris.Kepada Koran New York Daily News yang berhasil mewawancarai sang aktor, Michael Brea di rumah sakit jiwa Bellevue, Jumat (26/11), mengatakan, alasannya membunuh ibunya sendiri demi membebaskan dari setan yang sudah merasuki sang ibu.

“Saya tak membunuhnya. Saya membunuh setan yang ada di dalam dirinya,” kata Brea dalam wawancara selama satu jam yang digambarkan New York Daily News menyeramkan.

Saat diberitahu ibunya, Yannick Brea, 55 tahun, tewas dibantainya Selasa lalu, Michael tak menunjukkan penyesalan. “Biar saja. Itu adalah kehendak Tuhan,” ujarnya.

Brea bercerita tanpa ada rasa sesal dan penuh percaya diri bagaimana ia menghabisi perempuan yang telah melahirkannya yang dimulai di hari Minggu pekan lalu. “Saya tidur di kamar dan Tuhan datang pada saya, meraih tangan saya,” kata Brea mengenakan pakaian tahanan. Dia bercerita dengan tangan tak diborgol.

”Saya berkata, ’Tuhan, apa waktu saya di bumi sudah berakhir?’ Lalu saya dengar jawaban, ’Ya, Michael, hari ini hari terakhirmu.’ Saya tanya pada-Nya apa saya bisa mengucap selamat tinggal pada keluarga saya dulu.”

Brea, 31 tahun, tak menceritakan tentang mimpinya hari itu. Siangnya, ia mendapat pertanda lagi saat bertandang ke kuil Prince Hall Masonic di Harlem, New York. Ia bergabung dengan kelompok Freemason seminggu sebelumnya.

Di situ, katanya, seorang pria mencoba memberi kutukan padanya. “Ada orang yang memberikan sesuatu ke tangan saya, tapi saya tak boleh lihat. Ternyata itu pin Freemason. Saya tak menyentuhnya,” cerita Brea.

Brea lalu merasa sakit dan pergi dari kuil Mason dan naik kereta balik ke Brooklyn. Di situ ia mendengar suara-suara asing tentang ibunya.

yannick_brea_nephew
Yannick Brea (dok.NYDailyNews)
Merasa Jadi Neo di The Matrix


”Saya merasa jadi Neo di The Matrix, saya mendengar suara-suara yang kuat,” kisahnya, ”mereka bertanya apa beda ibu dan ibunda. Itu sebuah pertanda.”

Saat tiba di apartemennya di kawasan Prospect Heights, aktor yang berakting untuk peran-peran kecil ini ini memeluk ibunya, seorang imigran dari Haiti yang dikatakan para tetangga sangat dekat dengannya. “Saya tahu saya takkan melihatnya lagi,” kata Brea yang juga ikut muncul di Step Up 3D.

Ia lalu ke kamar, menyalakan lilin dan mengambil pedang mulai ritual Freemason. Pedang itu, kata penyidik, dicuri dari kuil Mason. Tapi Brea bilang pedang itu dari ayahnya.

Ibunya datang mengetuk kamarnya, memintanya membantu memasak ayam di dapur. “Saya melihat ayam direbus dan saya mendengar suara lagi. Itu praktek ilmu hitam,” katanya. Brea meninggalkan dapur. Ibunya memintanya lagi membantunya memasak, tapi Brea menolak.

“Karena itu bukan suaranya lagi. Tapi suara setan. Saya keluar kamar sambil bawa pedang,” katanya.

”Saya bilang padanya, ’Apa kau percaya pada Tuhan?’ Dia jawab, ’Tidak, Michael, tidak, dan mulai teriak. Saya lalu mulai membantainya seperti ini,” cerita Brea sambil menaik-turunkan tangannya seperti orang menusuk-nusuk.

Ibu Brea tidak langsung tewas. Ia lari. Tapi Brea mengejar. Ceceran darah ada di mana-mana. ”Saya tak ingin langsung membunuhnya. Saya ingin mengajaknya ke jalan Tuhan dulu,” bilang Brea.

“Saya mengirisnya. Tak ada yang bisa menghentikan saya. Saya sedang mengerjakan perintah Tuhan,” tegas Brea.

Memang tak ada yang bisa menghentikannya. Tidak juga polisi New York yang datang ke lokasi kejadian. Para ttangga mengeluh seharusnya polisi bisa bertindak lebih cepat dan menyelamatkan wanita malang itu. Tapi, pejabat kepolisian New york mengatakan, polisi yang pertama datang telah berindak sesuai situasi dan mereka menunggu bantuan polisi yang lebih piawai mengatasi situasi macam itu.

Saat polisi akhirnya masuk ke apartemen, Brea berdiri sambil pegang pedang dan tangan satunya lagi memegang Alkitab. Brea meyakini apa yang dilakukannya sudah benar. ”Saya beribadah pada Tuhan. Buatmu mungkin terdengar bodoh, tapi buat saya setan itu nyata.”