Pengakuan Seorang Pelacur (PSP),Pelacur Jadi Nara Sumber Talk Show Tv...!!!!

Pengakuan-Seorang-Pelacur
Poster Pengakuan Seorang Pelacur (PSP). (dok.ist.)


ALKISAH, Alisa (Jenny Cortez), gadis desa asal Malang, bernasib malang. Ia jatuh hati pada Bayu (Rian). Demi pujaan hatinya, Alisa rela menyerahkan kegadisannya.Beberapa hari setelah kejadian laknat itu, Bayu mengadu nasib ke Jakarta. Tujuh bulan kemudian, Bayu kembali ke kampung halaman bersama calon istrinya. Tak sanggup menahan kecewa, Alisa pindah ke Jakarta. Di ibu kota, ia menumpang di rumah kontrakan Melly alias Rachel (Andi Soraya). Melalui Melly, Alisa berkenalan dengan Chiko (Kanz R.).

Kepolosan Alisa dimanfaatkan Chiko. Ia mengajak Alisa ke diskotek. Ujung-ujungnya, Alisa dijual kepada laki-laki hidung belang. Dua kali dikecewakan laki-laki, membuat Alisa hilang sabar. Ia mengikuti jejak Melly, jadi pelacur. Alisa berganti nama menjadi Jenny. Kecantikan Jenny memikat banyak pelanggan. Suatu ketika, ia dipesan pengusaha kondang. Uang transaksi diterima Jenny melalui tangan kanan sang pengusaha. Alangkah syoknya Jenny mengetahui si pengantar uang adalah Bayu.

Kisah hidup Alisa diceritakan kepada Laras (Gita Prisilfia), seorang presenter talk show TV. Termasuk kisah cintanya dengan pengusaha tampan nan kaya, Michael (Andreano Philip). Alisa menuturkan kisah dalam alur flashback. Tidak rumit untuk dicerna karena PSP, yang dibesut Andrew Timothy, tidak menawarkan konflik lain kecuali jalan kelam Alisa. Titik balik hidup Alisa, saat ia bertemu dan jatuh cinta pada Michael.

Tanpa bermaksud membandingkan, momen Alisa-Michael mengingatkan kami pada keromantisan Edward Lewis dan Vivian Ward dalam Pretty Woman (PW). Vivian diperankan Julia Roberts dengan gemilang. Oscar sempat meliriknya, meski tidak memberi piala. Ya, model kisah semacam ini selalu menonjolkan satu peran dan menuntut pemeran utama wanita berbuat lebih.

Jenny Cortez pun dituntut lebih. Tidak hanya dalam sex scene bersama Rian yang akhirnya dikebiri Lembaga Sensor Film. Jenny sebagai Jenny harus bisa meyakinkan publik, dalam mengubah mimik polos menjadi nakal. Sejauh ini, Jenny cukup meyakinkan. Yang luput dari PSP, para pemain pendukung tidak maksimal menjalankan fungsi.

Kisah cinta beda kasta sebenarnya tidak butuh bujet fantastis. Bukan berarti bujet bisa dikepras seminim mungkin. Jujur, beberapa bagian PSP tampak kurang meyakinkan. Latar rumah Michael yang sangat mewah namun terkesan lengang, salah satu contohnya. Atau latar talk show Mbak Laras yang mengingatkan kami pada latar talk show TV lokal di dekade ‘90-an. Kurang kekinian.

Dengan konsep siaran langsung, aneh rasanya ketika Michael dibiarkan masuk ke studio Laras dan mengacak rundown acara. Mungkin, Michael sengaja dibiarkan masuk demi mengejar momen romantis. Tapi, penonton lokal yang kerap dikecewakan film-film lokal perlahan sadar. Ada sesuatu yang janggal di menit-menit akhir film ini.