Sadis, Seluruh Wanita Korban Pembantaian Ditembak Alat Vitalnya

Manila, (berita2.com) : Wanita korban pembantaian berlatar belakang politik di Filipina, yang menewaskan 57 orang, ditembak pada alat vitalnya dan diduga diperkosa lebih dulu, kata Menteri Kehakiman Agnes Devanadera, Jumat (27/11).



"Bahkan, bagian-bagian pribadi dari wanita itu ditembak. Ini mengerikan. Dan itu tidak dilakukan hanya pada seorang. Itu dilakukan pada semua wanita yang jadi korban," kata Devanadera kepada jaringan televisi GMA.



"Risleting celana mereka semua dilepas. Kami belum memastikan apakah mereka diperkosa. Tapi yang jelas ada perbuatan buruk yang dilakukan terhadap mereka."



Polisi sebelumnya mengatakan sedikitnya 22 korban adalah perempuan.



Banyak saksi mata melihat seorang politikus Filipina memerintahkan dan turut ambil bagian dalam pembantaian yang berkaitan dengan pemilu itu, yang diklaim menewaskan sedikitnya 57 orang, kata Menteri Kehakiman Agnes Devanadera, Jumat.



"Salah seorang dari saksi mata itu mengatakan dia melihat seseorang memerintahkan mereka," kata Devanadera kepada jaringan televisi GMA. Ia merujuk kepada Andal Ampatuan Jr, seorang wali kota di Filipina selatan yang menyerahkan diri kepada pihak yang berwenang Kamis.



"Saksi mata lain melihatnya menembakkan senjatanya dengan tepat," katanya.



Sebelumnya, Andal Ampatuan Jr., anggota keluarga politik yang sangat kuat di Filipina selatan, yang diduga berada di belakang pembunuhan 57 orang dalam perseteruan yang berkaitan dengan pemilu itu, menyerahkan diri kepada polisi, Kamis, kata seorang pejabat militer.



Andal Ampatuan Jr., wali kota Datu Unsay, diterbangkan oleh helikopter militer dari ibukota provinsi Maguindanao, tempat ia diserahkan oleh abangnya kepada seorang pejabat senior pemerintah dan jenderal penting militer di wilayah itu.



Penyerahan diri itu terjadi beberapa hari setelah sekitar 100 pria bersenjata menyerang satu konvoi yang membawa para anggota keluarga Mangudadatu, saingannya.



Mereka sedang dalam perjalanan untuk mendaftarkan diri bagi pencalonan salah seorang anggota keluarga mereka untuk jabatan gubernur pada pemilu tahun depan.(*un)